Bersama Mencapai Keunggulan Informasi Untuk Memajukan Bangsa

Minggu, 03 September 2017

AWAL DARI MENULIS ADALAH MEMBACA

Menulis merupakan suatu kegiatan dimana kita bisa menuangkan semua  gagasan ide dan pemikiran kita ke dalam bentuk susunan kalimat yang baik dan benar. Menurut Wiji Suwarno dalam acara workshop yang diadakan di Perpustakaan UNS dengan tema “Membudayakan Membaca dan Menulis Melalui Karya Inspiratif” (29/08/2017), menyatakan bahwa dengan menulis, kita mendapatkan berbagai macam manfaat antara lain; 1) nama kita akan sering muncul di google scholar; 2) dapat mempengaruhi banyak kepala dan pemikiran seseorang; 3) dapat ikut serta dalam memberikan masa depan kepada orang lain; dan 4) dapat menyampaikan pemikiran dan ide kita kepada masyarakat luas. Selain itu beliau juga memaparkan tentang prinsip penulis, antara lain:

  • Writing is art, artinya menulis adalah seni. Dengan kita bisa menulis, maka kita memberikan sebuah karya seni kepada setiap orang yang membacanya karena setiap orang menyukai keindahan
  • Writing need audience, artinya menulis membutuhkan audience. Apabila ingin menulis, maka  tentukan terlebih dahulu berapa lama kita bisa menuliskan tulisan tersebut, sehingga kita memiliki target. Setelah itu kita tentukan kira-kira siapa yang akan membaca tulisan tersebut sehingga kita dapat menyesuaikan bahasa dan alur tulisan kita kepada pembaca dengan baik  dan tepat sasaran
  • Writing is easy, artinya menulis itu mudah. Sebenarnya menulis itu merupakan kegiatan yang mudah apabila kita sering membaca buku.
  • Writing is word of heart, artinya menulis adalah sebuah kata hati. Kita dapat menuangkan seluruh emosi yang ada pada diri kita untuk dituangkan ke dalam sebuah bentuk tulisan karena sesungguhnya menulis itu merupakan sebuah kata hati. Ketika kita menulis dengan melibatkan kata hati, maka kandungan dari tulisan tersebut akan sampai kepada pembacanya.
  • Writing is expectation, artinya menulis merupakan sebuah harapan. Ada beberapa orang yang menjadikan menulis sebagai ladang dalam memenuhi kebutuhan  mereka, contohnya: JK Rowling, seorang novelis yang mendapatkan pundi-pundi uang yang didapatkan dari hasil karya tulisannya.


Tidak sedikit orang yang merasakan kesulitan dalam menulis karena berbagai faktor seperti malas, tidak memiliki topik/bahasan, kebiasaan menunda-nunda, atau bahkan takut salah. Hal tersebut perlu dihilangkan dari kebiasaan masyarakat kita yang sudah harus menyesuaikan diri dengan era literasi informasi. Dalam acara tersebut Wiji Suwarno memberikan trik dalam menulis, yaitu: 1) Luangkan waktu, 2) Fokus pada satu ide, 3) Atur konsep, 4) Tulis dan tuangkan apa saja ide pemikiran kita dan hindari untuk mengoreksi, 5) Berhenti pada saat sudah jenuh, 6) Ajak teman untuk berdiskusi, dan 7) Edit setelah semuanya sudah selesai.
Faktor dalam menulis juga dapat dikarenakan kurangnya bahan referensi atau bahan bacaan. Menurut Restu Sukesti dalam acara yang sama menuturkan bahwa awal dari menulis adalah membaca, sehingga orang yang pandai menulis pasti memiliki literasi yang tinggi. Membaca merupakan langkah awal dalam menulis, karena dari hasil membaca tersebut maka kita akan mendapatkan inspirasi, mengetahui susunan dan alur dalam menulis, serta mengetahui bahasa-bahasa tulisan yang baik dan benar sehingga dapat memudahkan kita untuk menulis sebuah tulisan.
Namun berdasarkan studi "Most Littered Nation In the World" yang dilakukan oleh Central Connecticut State Univesity pada Maret 2016 lalu, Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60. Hasil studi tersebut menunjukkan bahwa tingkat minat baca orang Indonesia masih tergolong rendah dibanding dengan negara-negara di dunia dan hal itu sangat mempengaruhi peran serta masyarakat dalam membuat sebuah tulisan. Maka dari itu proses dalam membangkitkan minat baca masyarakat, yaitu dimulai dari keterpaksaan. Keterpaksaan tersebut nantinya akan menjadi kebiasaan yang harus selalu diulang-ulang, setelah itu kita akan merasa bahwa membaca itu adalah sebuah kewajiban yang harus kita lakukan sebagai sebuah rutinitas, hingga pada akhirnya kita akan selalu merasa membutuhkan sebuah buku untuk dibaca setiap harinya. Dari situlah akan muncul stimulus dan mendapatkan inspirasi serta ide dalam membuat sebuah tulisan yang kita inginkan.

Aidilla Qurotianti.  

(Perpustakaan UMY)

0 komentar:

Posting Komentar